Anda mungkin sering melihat iklan platform judi online berkedok game online di berbagai media. Hal ini tidak mengherankan, karena jumlah platform judi online terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ada lebih dari 159 juta transaksi terkait judi online di Indonesia sejak 1 Januari - 4 Oktober 2023. Nilai transaksi dari aktivitas tersebut diestimasikan mencapai Rp160 triliun.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan maraknya judi online di Indonesia, salah satunya adalah kemudahan akses internet. Dengan adanya internet, siapapun dapat mengakses platform tersebut dari mana saja dan kapan saja. Bandar judi online pun bisa dengan bebas memasang iklan di berbagai situs website yang sudah cukup terkenal.
Tak hanya dengan gencar mempromosikan judi online, mereka juga mengiming-imingi hadiah yang fantastis untuk membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk mencoba. Lantas, seperti apa mekanisme judi online ini hingga membuat orang kecanduan dan merugi?
Diawali dengan melakukan registrasi atau mendaftar di salah satu layanan bandar judi online, selanjutnya pemain harus melakukan deposit uang. Uang di deposit pun akan berubah menjadi uang virtual yang digunakan untuk bermain judi online. Jika pemain memenangkan permainan, maka uang virtual itu bisa dicairkan ke rekening. Namun, jika kalah, maka uang tersebut pun akan habis untuk bermain tanpa dapat keuntungan.
Jenis permainan yang umum dimainkan untuk judi online seperti kartu domino, kartu remi, sabung ayam, pertandingan olahraga, hingga permainan kasino. Dengan permainan yang sederhana maka membuat pemain berfikir akan memenangkan permainan, padahal sesungguhnya tak semudah itu. Beberapa orang yang bekerja di judi online menceritakan pengalamannya di situs Quora dimana permainan judi online sesungguhnya diatur oleh mesin atau bandar judi tersebut.
Skema pengaturan tersebut yakni pemain akan dibuat menang terlebih dahulu sehingga ia merasa puas, lalu di babak selanjutnya akan dibuat kalah. Kekalahan tersebut justru membuat pemain penasaran. Alih-alih berhenti bermain, mereka justru semakin penasaran dan melakukan deposit lagi. Rasa penasaran ini membuat para pemain judi online kecanduan dan berharap mendapatkan keuntungan untuk menutup kerugian mereka.
Maraknya konten promosi judi online tentu makin banyak menjangkau orang sehingga transaksinya juga ikut meningkat. Bahkan ada sebanyak 2,7 juta orang bermain judi online di Indonesia tahun 2023 dan 77% pemain cukup modal di bawah Rp100 ribu. Meningkatnya transaksi tersebut juga bisa dikarenakan faktor kemudahan dalam layanan pembayaran yang disalahgunakan. Bandar judi online juga kerap menampilkan logo bank atau dompet digital di iklan promosi mereka, seperti di platform judi online UNIKBET dan IDEBET.
Jika dilihat, mereka dengan terang-terangan menampilkan logo bank seperti Bank Riau Kepri, Bank BSI, Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN dll. Tak hanya itu, ada juga yang menampilkan logo dompet digital seperti DANA, Sakuku, OVO, Gopay, DOKU,dll. Hal ini tentu merupakan sebuah pelanggaran terhadap penggunaan fasilitas bank ataupun dompet digital, karena aktivitas judi dilarang di Indonesia. Larangan perjudian tercantum dalam Pasal 27 ayat (2) UU ITE yang menerangkan bahwa,
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian”.
Namun, untuk bisa memberantas aktivitas ini perlu dukungan dari masyarakat yang juga tentunya selain pihak berwajib dan pemerintah. Jika Anda melihat konten judi online, maka bisa langsung adukan ke kanal aduan konten negatif dari KOMINFO melalui email aduankonten@kominfo.go.id, twitter @aduankonten, atau whatsapp (08119224545).
Selain itu, selalu pastikan Anda mengecek semua informasi dari kanal resmi setiap bank atau dompet digital yang ditampilkan pada konten judi online. Seperti yang dikutip dari blog DOKU, dimana penting untuk kita selalu mengecek sumber informasi yang kita terima hanya dari kanal resminya. Pada artikel tersebut juga tertera beragam kanal resmi yang dimiliki oleh DOKU. Jadi, mulai sekarang, jangan langsung percaya dan tergiur hadiah fantastis begitu saja ya!
TERBARU